Mediaberitanasional - Ikan Betutu menjadi salah satu primadona ekspor dari Medan, Sumatera Utara. Dagingnya yang putih, empuk, dan memiliki cita rasa lezat serta nyaris tidak bertulang, membuat komoditas ini diburu di pasar global.
Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kelas I Medan, Muhammad Burlian mengungkapkan ikan yang sering disebut dengan marble sleeper atau marble goby ini memiliki kandungan albumin.
" Kandungan ini berkhasiat mempercepat penyembuhan pasca operasi, mempercepat pengeringan luka jahitan, menyembuhkan nyeri, membantu pengobatan patah tulang, mencegah infeksi hepatitis, dan menyembuhkan luka bakar, " terang Burlian saat mengurai data perlintasan dari Medan selama bulan September di kantornya, Selasa ( 12/10/2021 ).
Burlian memaparkan, selama bulan September, sebanyak 337 ekor ikan betutu dikirim ke pasar Hoongkong dan Singapura. Pengiriman tersebut dilakukan sebanyak 4 kali dan menghasilkan nilai transaksi sebesar USD473.
"Ini merupakan bukti bahwa komoditas kita sangat dihargai di pasar internasional," sambungnya.
Selain ikan Betutu, kepiting bakau, ikan Jurung-jurung, labi-labi dan lobster air laut menjadi komoditas konsumsi favorit yang diekspor secara hidup-hidup dari Medan. Sementara komoditas non hidup konsumsi yang dikirim dari Medan meliputi daging nila beku, kekerangan, daging tuna beku, ikan kapasan dan teripang kering.
" Kalau dari komoditas konsumsi itu yang kita kirim selama September kemarin, " urai Burlian.
Total, BKIPM Medan I melakukan 146 kali pengiriman ekspor selama September 2021. Selama periode tersebut, volume ekspor perikanan Medan mencapai 327.247 ekor dan 972,6 ton. Nilai yang dihasilkan dari kegiatan ekspor selama September mencapai USD5,9 juta.
" Tentu ini menjadi sinyal positif bagi kebangkitan sektor kelautan dan perikanan di masa pandemi, " ulas Burlian. Adapun negara favorit tujuan ekspor dari Medan di antaranya Tiongkok, Amerika Serikat, Hongkong, Singapura dan Malaysia.
Burlian memastikan, jajarannya akan terus bekerja keras guna mempertahankan sekaligus meningkatkan kinerja.
Dia memastikan, BKIPM senantiasa memberikan pelayanan optimal seperti memberikan kemudahan dalam penerbitan sertifikat yang dibutuhkan.
" Kita akan terus fasilitasi para pelaku usaha untuk ekspor. Kita permudah pengurusan sertifikat CKIB, health certificate (HC) dan lainnya, " tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan KKP mendorong peningkatan kualitas produk ekspor utamanya terkait budidaya dan penangkapan. Dengan begitu, dia optismis produk Indonesia akan semakin diterima di pasar global khususnya AS, Jepang dan China serta Eropa.
Sumber :
HUMAS BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN ( BKIPM )
Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP ) Republik Indonesia
( MBN/ADM )