MEDIABERITANASIONAL – Pameran Lukis Batik diadakan di Graha DKS komplek Balai Pemuda Surabaya selama seminggu mulai tanggal 24/09/2023 hingga 30/09/2023.
Pameran tunggal yang bertajuk In The Name of Earth ini menampilkan karya – karya lukis batik dari Miki Prasetyo, seorang seniman nasional yang juga menjadi dosen di salah satu universitas ternama di Surabaya.
Sesuai dengan tajuk acaranya, karya – karya yang ditampilkan merupakan kritik sosial dari terkait dengan apa yang terjadi pada krisis iklim, pemusnahan dan perusakan alam, pencemaran lingkungan di seluruh wilayah Indonesia.
Karya yang ditampilkan Miki bukanlah karya motif batik yang selama ini kita ketahui dan biasa digunakan sebagai fashion. Tapi menampilkan karya lukis batik berkonsep krisis alam. ” Karya saya kali ini tentang krisis iklim. Fenomena perusakan alam seperti pembakaran hutan, pencemaran udara, perusakan hutan sampai burung yang hampir punah. Dan semua itu terjadi di seluruh wilayah Indonesia. ” ungkap Miki.
Selain memamerkan karyanya, Miki juga mengadakan Workshop Pembuatan Batik. Miki berharap selain mengkritisi keadaan alam dan mengajak masyarakat untuk melestarikan alam, dia juga ingin ikut melestarikan budaya Indonesia yaitu membatik.
Dalam pameran tersebut, juga dipamerkan beberapa karya lukis batik dari dua (2) anak perempuan Miki yang masih kecil, Canting dan Asta. Menurut Dian, pengunjung pameran ” sangat luar biasa melihat anak yang masih kecil tapi sudah bisa berkreasi dengan membuat lukisan batik. Bahkan dia bisa menceritakan lukisannya itu. Semoga pak Miki bisa menjaga keistiqomahan dan semangat anaknya untuk tetap berkreasi. “.
Sedangkan Agus ” koecink” Purwanto, seorang purwarupa dan penulis seni rupa. Dalam tulisannya mengungkapkan, ” Melalui warna – warna batik dengan karakter khusus maka suara – suara pohon terbakar, ikan – ikan yang mati, tanah – tanah yang kering atau berubah fungsi, air yang mengering sangat terwakili. Begitu juga dengan anak – anak yang memakai masker anti radiasi kimia, lingkungan pabrik, plastik di jalanan dan sungai tampak tervisualisasi dengan baik dalam karya – karya Miki. “.
( MBN/KMP )